Jumat, 26 Desember 2008

Doktrin yang Membangun Mereka

Oleh: Arga Batax
NRP. SG.B.088805.PL


MENGAGUMKAN. Mungkin itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan betapa kuatnya doktrin dan pembinaan sikap mental yang benar, sungguh dapat mempengaruhi tindakan dan kemampuan fisik seseorang.

Hal itu dapat dilihat jelas dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) bertajuk Jelajah Lintas Medan Mahasiswa Pecinta Alam STMIK Ganesha (JLM MAPALA-SG) angkatan pertama, yang diselenggarakan pada tanggal 24 – 28 November 2008, dengan medan operasi yang meliputi Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang.

Suatu pengalaman yang mengesankan sekaligus sebuah kebanggaan ketika melihat siswa DIKLATSAR yang akhirnya menitikkan air mata saat mencium bendera taktis berlogo MAPALA-SG diiringi syair lagu “Syukur”. Belum lagi ketika mereka mengakui betapa beratnya perjuangan yang dilalui mulai dari medan operasi yang berat hingga tekanan fisik dan mental, hanya untuk menyandang predikat Anggota Muda, semuanya menambah panjang daftar alasanku untuk tetap mencintai organisasi ini.

Kemudian sebuah pertanyaan terlintas dalam benakku, apa yang menjadikan mereka mampu bertahan dalam segala kondisi?
Ternyata hanya ada satu kata yang bisa menjawabnya dengan logis yaitu DOKTRIN.

Ya, itulah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa organisasi sejenis ini selangkah lebih maju dan memiliki hubungan kekeluargaan yang erat, baik intern maupun ekstern-nya. karena doktrin yang sama yang diterima oleh tiap tiap anggota. Begitu banyak contoh nyata yang dapat membuktikan kebenaran kalimat tersebut. Namun sekarang aku hanya akan mengupas beberapa di antaranya yang berkaitan dengan DIKLATSAR.

Sebut saja Yoggi, siswa JLM 08 yang memiliki postur tubuh cukup gagah namun kurang PD alias Percaya Diri karena sakit asma yang dideritanya. Sedikit kisah tentang lajang satu ini, sejak pendaftaran dibuka, ia sering mengutarakan keraguannya untuk menjadi bagian pecinta alam hanya karena sakit asmanya, namun ia mengurungkan niatnya dan bersedia mengikuti DIKLATSAR ini dengan penuh percaya diri namun tetap dalam kondisi fisik yang tergolong kurang prima.

Perjuangan mahasiswa stambuk 2008 yang kini menyandang predikat Anggota Muda (AMUD) ini tidak hanya berhenti sampai disitu, ia tetap harus membakar dapur pacu semangat nya untuk melawan dinginnya hembusan angin ditambah derasnya hujan yang tak mau berhenti kala itu. Belum lagi rasa lelah dan haus yang menjadi menu utama selama tiga hari latihan berlangsung. Di sinilah salah satu pelajaran penting yang ingin aku bagikan untuk anda pembaca blog ini, bahwa ternyata doktrin pun harus tetap dijaga kehangatannya. Hal ini bisa dibuktikan dengan mulai melemahnya mental hampir seluruh siswa pada hari kelima.

Walau skenario yang diciptakan pada hari itu memang untuk “melemahkan” mental mereka, tapi tetap saja bukan seperti ini yang diharapkan. Titik kejatuhan mental siswa ditandai dengan tumbangnya Yoggi, disusul dengan “merengek”nya seluruh siswa. Saat saat sepeti inilah doktrin harus bekerja dan mengambil tempat khusus. Berhasil. Akhirnya latihan pun dilanjutkan hingga selesai.

Lain Yoggi, lain pula Rima dan Yuni. Staf Komando Latihan (KOLAT) yang masing masing menjabat MINTALTOG dan LOGISTIK ini, pada dasarnya adalah “anak rumahan yang manja”. Tapi tak disangka sangka medan operasi yang tergolong sulit bagi meraka ini, ternyata dilumat habis, bahkan dengan nada sedikit bangga mereka sempat berucap “ah, rupanya medan operasinya cuma kayak gini, ops ? (operasi-red)”. Ketika ditanya mengapa mereka sanggup menaklukkan rasa lelah? Maka simaklah jawaban mereka “KOLAT itu harus sakti. Sakti dalam segala hal. Setidaknya itu yang kami dapet waktu SUSPLAT kemaren. Jadi biar kata capek, harus tetap semangat. Malu dong katauan lemah di depan siswa!!!”

Yah…itulah sebagaian cerita kecil dalam Jelajah Lintas Medan Angkatan I MAPALA-SG Tahun 2008, yang menggambarkan doktrin yang sungguh sangat mempengaruhi tindakan dan fisik seseorang. Mungkin inilah pelajaran bagi kita yang ingin menjadi lebih baik, mulailah mendoktrin diri sendiri dengan kata kata simple, padat dan bermakna positif. Semoga hari ini lebih baik dari kemarin dan pastikan esok lebih baik dari hari ini.

SALAM RIMBA!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam rimba juga!!! Iya nih soalnya tempat ngisi pesan MAPALA STMIK GANESHA di komputerku selalu gak bisa kebuka. (dampal)

Peta Visitor Mapala-SG dari Seluruh Dunia

Puncak Gunung Semeru Jawa Timur

Puncak Gunung Semeru Jawa Timur
Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, 3.676 mdpl. Tiap "Hari Sakral 17 Agustus" (kemerdekaan RI), dijadikan tempat berkumpulnya pencita alam se-Indonesia. Letupan abu vulkanik, adalah salah satu kekhasan gunung ini.